TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis maskapai penerbangan dan perhotelan terpukul. Destinasi wisata dunia pun sepi. Dalam skala global, virus corona membuat industri perjalanan mengalami krisis. Lalu, bila wabah berlalu, bagaimana manusia berpelesiran?
"Orang-orang tidak berubah karena mereka masih ingin pergi ke suatu tempat, tetapi mereka tentu akan jauh lebih berhati-hati tentang apa yang mereka lakukan," kata Adam Blake, seorang profesor ekonomi dan kepala penelitian di Departemen Pariwisata dan Perhotelan di Universitas Bournemouth di Inggris, sebagaimana dinukil dari CNN Travel.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.